TUGAS AUDIT SISTEM INFORMASI
1.
Jelaskan
Pengertian Audit ( Audit SI, Audit Eksternal, Audit Internal, Audit Keuangan,
Audit Kecurangan).
Audit Sistem Informasi
Audit sistem informasi dilakukan oleh KAP atau Kantor Akuntan Pusat
yang hanya dilakukan kepada perusahaan yang data akuntansinya diproses
menggunakan System Elektronik Data Processing (EDP)
Audit Eksternal
Auditor eksternal adalah
auditor yang bekerja untuk kantor/lembaga akuntan publik yang merupakan pihak
ke-3 dimana status mereka berada di luar lembaga atau perusahaan yang mereka
audit. Auditor eksternal bekerja secara obyektif dan bersifat independent.
Audit Internal
Auditor internal adalah
auditor yang bekerja untuk perusahaan dimana mereka bekerja. Mereka bertugas
untuk mengawasi asset atau Saveguard of Asset dan mengawasi
aktifitas sehari-hari operasional perusahaan mereka.
Audit Keuangan
Audit Keuangan atau lebih
tepat disebut sebagai Audit
laporan keuangan merupakan penilaian atas suatu perusahaan atau badan hukum lainnya
(termasuk pemerintah) sehingga dapat dihasilkan pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang relevan,
akurat, lengkap, dan disajikan secara wajar. Audit keuangan biasanya dilakukan
oleh firma-firma akuntan karena pengetahuannya akan laporan keuangan.
Audit Kecurangan
Fraud auditing
atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan
dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan
terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua
keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
2.
Penjelasan Tentang Analisis Risiko !
ANALISIS RISIKO
Analisis risiko adalah sebuah teknik untuk
mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor yang dapat membahayakan keberhasilan
sebuah bisnis, program, proyek, atau individu untuk mencapai tujuan. Teknik ini
juga membantu menentukan tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan
faktor itu terjadi dan mengidentifikasi tindakan yang berhasil menangani
kendala-kendala yang berkembang.
Analisis risiko merupakan bagian dari manajemen
risiko, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
·Identifikasi kemungkinan kondisi,
peristiwa, atau situasi negatif eksternal dan internal
·Penentuan hubungan sebab-akibat antara
peluang kejadian, skalanya, dan kemungkinan dampaknya
·Evaluasi berbagai dampak di bawah asumsi
dan probabilitas yang berbeda
·Penerapan teknik kualitatif dan
kuantitatif untuk mengurangi ketidakpastian dari dampak dan biaya, kewajiban,
atau kerugian.
3. Jelaskan Standar dan Panduan Untuk Audit
Sistem Informasi, Seperti ISACA, IIA COSO dan ISO1799!
ISACA
ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di
bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada
tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and
Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk
merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.
ISACA didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan
untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit
untuk sistem komputer. Hari ini, ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen
di seluruh dunia dan telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar
di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi,
konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat
perundangan, CIO, serta auditor internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar
170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
ISACA mulai pada tahun 1967, ketika sekelompok kecil
orang dengan kontrol pekerjaan-audit serupa di sistem komputer yang menjadi
semakin penting untuk operasi mereka organisasi-duduk untuk membahas perlunya
sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang. Pada tahun 1969, kelompok
formal, menggabungkan sebagai Asosiasi EDP Auditor. Pada tahun 1976 asosiasi
membentuk yayasan pendidikan untuk melakukan upaya penelitian besar-besaran
untuk memperluas pengetahuan dan nilai tata kelola TI dan bidang kontrol.
Sebelumnya dikenal sebagai Audit Sistem Informasi dan Control Association, ISACA
sekarang berjalan dengan singkatan saja, untuk mencerminkan berbagai
profesional TI pemerintahan yang dilayaninya.
Menurut ISACA, pemegang gelar CISA mempunyai
competitive advantage dengan memastikan bahwa:
1. Audit sistem informasi dilakukan sesuai dengan standar,
panduan, dan best practises terkait
2. Suatu perusahaan melaksanakan tata-kelola teknologi
informasi (corporate governance of IT)
3. Manajemen atas sistem dan infrastruktur IT (systems
and infrastructure life cycle management) dilakukan sesuai dengan tujuan
perusahaan
4. Arsitektur keamanan didesain untuk menjaga prinsip
kerahasiaan (confidentiality),integritas (integrity),dan ketersediaan
(availability) atas information assets
5. Program disaster recovery dan business continuity
direncanakan dengan baik dan dampak resikonya diminimalisir
Berikut beberapa pengakuan atas sertifikasi CISA dari
beberapa lembaga:
1. Departemen Pertahanan Amerika (US Department of
Defence) mengharuskan staff information assurance-nya memiliki sertifikat
tertentu, di antaranya gelar CISA.
2. Undang-undang Keamanan Informasi di Korea mensyaratkan
audit sistem informasi dilakukan oleh pemegang sertifikasi tertentu, misalnya
CISA.
3. Bursa Efek India mengakui sertifikasi profesional CISA
sebagai salah satu prasyarat untuk melakukan systems audit.
4. Menurut Undang-undang di Rumania, bank yang akan
menerapkan sistem pembayaran elektronik (misalnya melalui internet) diharuskan
melewati proses sertifikasi dahulu oleh auditor yang memiliki gelar CISA.
Ujian CISA ini dilakukan 2 kali setahun, sekitar bulan
juni dan desember. Jumlah soal ujiannya ada 200, multiple-choice dan minimal
harus bener 75% supaya lulus.
Ada 6 area/topik dalam ujian CISA
1. Information systems audit process (sekitar 10% dari
total jumlah soal).
2. Information systems governance (15%).
3. Systems and infrastructure life cycle management (16%).
4. Information technology service delivery and support
(14%).
5. Protection of information assets (31%).
6. Business continuity and disaster recovery (14%).
Supaya bisa dapat
gelar CISA, gak cuma harus lulus ujian saja. Ada juga beberapa persyaratan
lainnya:
1. Harus punya pengalaman 5 tahun dalam information
systems audit, control, or security (bisa disubstitusi dengan persyaratan
tertentu)
2. Mematuhi ISACA Code of Professional Ethics
3. Menjalankan IS Auditing Standards yang dikeluarkan
ISACA
4. Ikut program CPE (Continuing Professional Education)
Syarat Kelulusan
ISACA menggunakan dan laporan nilai pada skala umum
200-800. Sebagai contoh, skor skala dari 800 mewakili nilai sempurna dengan
semua pertanyaan dijawab dengan benar; skor skala dari 200 adalah skor terendah
mungkin dan menandakan bahwa hanya sejumlah kecil pertanyaan yang dijawab
dengan benar. Calon harus menerima skor 450 atau lebih tinggi untuk lulus
ujian.Sebuah skor 450 merupakan standar yang konsisten minimal pengetahuan
sebagaimana ditetapkan oleh ISACA CISA Komite Sertifikasi itu. Seorang kandidat
menerima nilai kelulusan kemudian dapat mengajukan permohonan sertifikasi jika
semua persyaratan lain terpenuhi.
IIA COSO
IIA COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission), atau disingkat
COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985.
Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan
penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian
tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar,
dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem
pengendalian mereka. COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga
akuntansi profesional: American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial
Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA)
dan The Institute of Management Accountants (IMA). Pengendalian
intern, yang penggunaannya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan
keuangan dan proses operasional dalam konteks organisasional, sehingga
perbaikan dan kontrol dapat dilakukan secara menyeluruh.
ISO 1799
ISO / IEC 17799: 2005 menetapkan pedoman dan prinsip
umum untuk memulai, menerapkan, memelihara, dan memperbaiki manajemen keamanan
informasi dalam sebuah organisasi. Tujuan yang diuraikan memberikan panduan
umum mengenai tujuan umum manajemen keamanan informasi yang diterima secara
umum. ISO / IEC 17799: 2005 berisi praktik terbaik pengendalian dan
pengendalian pengendalian di bidang pengelolaan keamanan informasi berikut:
·Pengorganisasian keamanan informasi;
·Manajemen aset;
·Keamanan sumber daya manusia;
·Keamanan fisik dan lingkungan;
·Komunikasi dan manajemen operasi;
·Kontrol akses;
·Akuisisi sistem informasi, pengembangan dan
pemeliharaan;
·Manajemen insiden keamanan informasi;
·Manajemen kontinuitas bisnis;
·Pemenuhan.
4. Jelaskan
Lembaga – Lembaga Audit Sistem Informasi di Indonesia!
1.
Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII).
Ikatan Audit Sistem Informasi
Indonesia (IASII) didirikan pada 20 Mei 2014. Lembaga ini dibentuk oleh
beberapa praktisi dari berbagai universitas dan organisasi lainnya dibidang
sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu untuk menghindari
penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin pesat di Indonesia.
IASII bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), Information System Audit and Control Association-Chapter
Indonesia (ISACA), Institute of Internal Auditor, Forum Komunikasi Satuan
Pengawas Intern.
2.
Information System Audit
and Control Association (ISACA).
ISACA
adalah suatu organisasi profesi internasional di
bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika
Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control
Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk
merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.
ISACA telah memiliki kurang lebih
70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara
lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional
keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor
internal. JaringanISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih
dari 60 negara, salah satunya ialah di Indonesia. ISACA sendiri telah membuat
standar untuk audit sistem informasi di seluruh dunia.
3.
BPK RI
Didirikan tahun 1946 yang
bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan
negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan
Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan
hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan masing-masing.
4.
Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan).
BPKP didirikan tahun 2006. BPKP
bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta
meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah
mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan
menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.
5.
LPAI
Lembaga Pengembangan Auditor Internal
adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal.
Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan
manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen —
LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap,
terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang
diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate — mengacu pada
perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir — dimana
benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah
dikenal baik reputasinya di dunia.
Selain itu program pelatihan yang
diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik
sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya
serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri.
Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat
keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.club ^_$
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^