Etika Masyarakat Perkotaan

MASYARAKAT PERKOTAAN
            Masyarakat perkotaan yaitu masyarakat yang memiliki tempat tinggal di perkotaan . karena tempat tinggalnya di perkotaan maka mayoritas masyarakatnya bekerja di berbagai perkantoran . masyarakat perkotaan sangat mudah terpengaruh arus globalisasi , karena informasi yang sangat mudah di dapat makanya banyak masyarakat yang mengikuti gaya hidup ke barat – baratan seperti mengikuti trend dan gaya masa kini . banyaknya fasilitas di perkotaan seperti mall dan tempat lainnya untuk menghabiskan waktu luang yang tersebar di perkotaan membuat masyarakat perkotaan jauh lebih konsumtif bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan karena apa yang di inginkan masyarakatnya dapat ditemukan dengan mudah . tetapi dari fasilitas yang memadai itu dapat berdampak negatif juga , lihat saja anak muda yang menghabiskan waktunya di tempat nongkrong yang tersedia mereka lebih memilih bersenang – senang dibandingkan belajar . ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) di perkotaan yang sudah berkembang pesat seperti banyak ditemukan tempat penyedia layanan internet atau warnet , layanan jaringan internet gratis yang memadai seperti hotspot , dan sebagainya . tetapi masyarakat perkotaan mempunyai sifat yang individualis artinya kurangnya sifat bermasyarakat dan gotong royong karena masyarakatnya merasa dirinya sendiri mampu tanpa bantuan orang lain dan juga kesibukan masyarakat yang bekerja di perkantoran yang memanfaatkan waktu luangnya untuk beristirahat bukan bermasyarakat .               

ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

     kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYEBAB KEGAGALAN UMUM SISTEM INFORMASI

TUGAS IBD MAKALAH MAKANAN FAOVORITE

TUGAS MAKALAH TENTANG PAHLAWAN YANG DI SUKAI 'IBU MARIA WALANDA MARAMIS'